Langsung ke konten utama

EXPLOR

PKH 2024

  WARTA62POS -Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program pemerintah pusat yang dijalankan oleh kementrian sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) dengan sasaran penerima adalah warga prasejahtera yang terdaftar dalam Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial New Generation (SIKS NG). Bantuan sosial PKH merupakan bantuan Bersyarat yang bertujuan memutus rantai kemiskinan dengan perubahan perilikau dalam mengkses Pendidikan, Kesehatan, dan Kesejahteraan sosial. dilansir dari media online  https://garut.pikiran-rakyat.com/nasiona   Bansos PKH 2024 yang akan cair mengalami perubahan skema penyaluran dan besaran nominal bantuan,  Dalam penyalurannya terdapat skema terbaru di mana bantuan khusus KKS Bank Himbara dilakukan setiap 2 bulan, sementara yang KKS ke Kantor Pos akan tetap berlangsung per triwulan.  Sementara untuk besaran nominalnya bisa simak berikut ini:  1. Khusus yang memakai KKS komponen siswa SD dari yang semula menerima Rp225.000, kini menjadi Rp150.000.  2. Bagi siswa SMP

KOLABORASI PENDAMPING BENTUK MANUVER PELAKSANAAN P2K2

BAGOREJO,INPOSOS – Pelaksanaan peningkatan kemampuan keluarga(P2K2) terus di tingkatkan oleh para pendamping Sosial PKH kecamatan Srono kepada seluruh keluarga penerima manfaat PKH atau KPM Senin,10/12/2018 bertempat di balai desa Bagorejo.
Kegiatan ini menghadirkan 60 KPM dan 3 pendamping sosial PKH dengan maksud agar terjadi perubahan dalam mengelola keuangan keluarga dengan lebih baik, tepat dan benar.

Mengawali acara ini seorang pendamping sosial PKH, Diana dengan santun dan luwesnya menyapa para KPM PKH dengan pertanyaan ttg bagaimana kabar kpm. Selanjutnya pendamping tersebut mengajak KPM berhitung di mulai dari kpm paling kanan secara berurutan dengan suara tegas  menyebutkan angka 1 sampai angka terakhir yaitu 60. Selanjutnya para KPM di jelaskan maksud dan tujuan hari belajar hari ini yaitu tentang membuat anggaran keuangan keluarga, maksudnya kpm di ajak membiasakan membuat anggaran kebutuhan keluarga setiap bulanya tujuannya KPM tahu apa saja kebutuhannya di bulan depan karena sudah tahu berarti ada antisipasi dan perencanaan keuangan sehingga seimbang antara pendapatan dan pengeluaran. Tuturnya..

Kemudian pada langkah selanjutnya para kpm di instruksikan untuk membentuk kelompok kelompok dengan di pandu oleh imam(pendamping). Yang unik dari pembuktikan kelompok ini imam menggunakan nama nama hewan dan suaranya, imam menunjuk dengan sopan dan santun pada setiap kpm sambil berucap “mentok, ayam, kambing, kebo” secara estafet dia lakukan sampai pada kpm urutan terakhir. Selanjutnya imam meminta kepada kpm dengan mengatakan “yang kambing mana......? Seraya kpm yang di tunjuk dlm kelompok kambing mengangkat tangannya, lantas pendamping bertanya..”mana suaranya.....serentak Parak kelompok kambing bersuara embeeeekk......!!!!!! gelak tawa menggelegar dari kpm yang hadir hingga terpingkal pingkal. Selanjutnya imam meminta agar kpm kelompok kambing mencari temanya dan berkumpul dalam satu kelompok dengan menyuarakan suara kambing, dengan hitungan 1,2,3...!! Berhamburan kpm kelompok kambing membentuk kelompok disertai suara khas...kambing, lagi lagi gelak tawa kpm menggelora. Hal serupa terus dilakukan oleh imam pada kelompok mentok, ayam dan kebo. Sehingga terbentuklah 4 kelompok belajar P2K2.

Langkah selanjutnya dipandu oleh Iin wita, pendamping PKH mengajak para kpm dalam kelompok untuk mencatat pendapatan keluarga masing masing. Kemudian Iin juga meminta kepada kpm untuk mencatat jenis kegiatan dalam keluarga yang mengeluarkan uang dan menjumlahkannya. Setelah kpm selesai Iin meminta para kpm membacakan catatannya dan membandingkan pendapatan dengan pengeluaran yang lebih besar mana. Kebanyakan para kpm  lebih besar  pengeluarannya. Iin bertanya “gmn ibu ....cukup...? Dengan senyum khas kpm menjawab “hi hi hi mboten cekap mbak...!”
Nah...ibu ibu nanti kalau saya bilang “uang tidak cukup ...? Ibu jawab ya diatur dong....! sambil goyang alai tutur Iin. Ayo ibu kita mulai ....”uang tidak cukup....? Ya diatur dong.....(serentak kpm dan pendamping sambil goyang).
Selanjutnya Iin menjelaskan untuk mengatur keuangan yang tidak cukup bisa dilakukan dengan membedakan antara kebutuhan dan keinginan, klu kebutuhan tidak bisa di tunda tapi kalau keinginan bisa di tunda ya ibu ibu....!
Nah....sekarang coba ibu teliti kembali dan tandai mana yang termasuk keinginan, lalu di coret..dengan seksama ibu ibu KPM mencoreti yang berupa keinginan sehingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran setelah di coret keinginan.
Selanjutnya 3 pendamping secara bersama sama mengajak kpm untuk tepuk hebat, “tepuk hebat...!.dengan tepuk hebat berarti kegiatan pagi ini telah usai. Di akhir kegiatan Imam Korcam PKH menyampaikan kepada KPM “ibu ibu..mulai sekarang harus di bisakah membuat catatan kebutuhan seperti apa yang kita pelajari bersama tadi, tujuannya biar ibu ibu tahu kebutuhan ibu di setiap bulanya sehingga ibu bisa merencanakan penggunaan keuangan.
Saya berharap ibu teliti dalam menggunakan dan mengelola keuangan...tuturnya di akhir acara.

PENULIS : Imam Zamroji.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SIAPA SAJA PENERIMA BLT EL NINO

  WARTA62 -Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino yang dicanangkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia telah menjadi berita hangat di masyarakat. Namun, sangat disayangkan bahwa tidak semua Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang selama ini menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan non-tunai (BPNT) turut mendapatkan BLT El Nino. Siapa saja yang tidak kebagian? 1. Non-DTKS Keluarga PPU Gaji di Atas UMP KPM yang memiliki Penghasilan Penduduk Umum (PPU) dan gaji di atas Upah Minimum Provinsi (UMP) tidak masuk sebagai penerima BLT El Nino. UMP ditetapkan oleh Gubernur dan dapat berbeda di setiap provinsi. 2. Non-DTKS Keluarga Tidak Layak Penerima Pemerintah daerah menilai bahwa keluarga yang sudah sejahtera dan dianggap mapan tidak layak menerima bantuan. Keputusan ini biasanya diambil berdasarkan hasil musyawarah desa. 3. Non-DTKS Keluarga ASN (Polri, TNI) Golongan masyarakat yang terdaftar sebagai Aparatur Sipil N

5 GENERASI PARA WALISONGO MENURUT HABIB LUTHFI BIN YAHYA

5 GENERASI PARA WALISONGO MENURUT HABIB LUTHFI BIN YAHYA  Sebenarnya, Walisongo di Indonesia itu tidak hanya yang biasa dikatakan oleh ahli sejarah. Maulana Habib Luthfi Bin Yahya mengisahkan sejarah Walisonga yang tidak terekam oleh para ahli sejarah. Ahli sejarah itu membuatnya berdasarkan kepentingan politik. Menurut Habib Luthfi, Walisonga itu ada lima generasi. Generasi pertama dipimpin oleh Syaikh Jamaludin Husein atau Syeikh Jumadil Kubro yang membawahi delapan wali lainnya. Sebagian terpencar di Sumatera. Generasi kedua dipimpin oleh Syaikh Maulana Al-Malik Ibrahim yang membawahi delapan wali lainnya diantaranya Sayyidina Imam Quthub Syarif bin Abdullah Wonobodro, Syaikh Muhammad Sunan Geseng, Sayyid Ibrahim, Sunan Gribig, Amir Rahmatillah Sunan Tembayen, Imam Ali Ahmad Hisamuddin (Cinangka, Banten lama), al-Imam Ahmad Zainul Alam. Generasi ketiga dipimpin oleh Imam Maulana Ibrahim Asmoroqondi/Pandito Ratu (Tuban, Gresik) yang membawahi delapan sunan, diantaranya: Su

PKH 2024

  WARTA62POS -Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program pemerintah pusat yang dijalankan oleh kementrian sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) dengan sasaran penerima adalah warga prasejahtera yang terdaftar dalam Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial New Generation (SIKS NG). Bantuan sosial PKH merupakan bantuan Bersyarat yang bertujuan memutus rantai kemiskinan dengan perubahan perilikau dalam mengkses Pendidikan, Kesehatan, dan Kesejahteraan sosial. dilansir dari media online  https://garut.pikiran-rakyat.com/nasiona   Bansos PKH 2024 yang akan cair mengalami perubahan skema penyaluran dan besaran nominal bantuan,  Dalam penyalurannya terdapat skema terbaru di mana bantuan khusus KKS Bank Himbara dilakukan setiap 2 bulan, sementara yang KKS ke Kantor Pos akan tetap berlangsung per triwulan.  Sementara untuk besaran nominalnya bisa simak berikut ini:  1. Khusus yang memakai KKS komponen siswa SD dari yang semula menerima Rp225.000, kini menjadi Rp150.000.  2. Bagi siswa SMP